Sekilas tentang perkembangan jaringan NIRKABEL (wireless)
Teknologi komunikasi seakan benda hidup yang selalu tumbuh dan berkembang tiada titik jenuh untuk mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Dimulai dari alat yang tradisional untuk berkomunikasi seperti surat dan telegram lama-kelamaan beralih ke benda yang dikenal dengan telepon. Sepertinya manusia juga tak pernah puas untuk mengembangkan kemampuannya, muncullah benda yang lebih canggih dan dapat mempermudah segala proses komunikasi dengan orang lain seperti benda kecil dan ringan yang ada dalam genggaman kita yang dapat dibawa kemana saja yaitu handphone atau telepon genggam. Kalau diingat lagi dulu di sepanjang jalan berderet telepon umum atau wartel, tapi sekarang semenjak kehadiran telepon genggam semua sarana tersebut sudah tidak digunakan lagi karena kebanyakan orang sudah beralih pada ‘si mungil’ lengkap dengan teknologi wirelessnya. Wireless (teknologi berbasis gelombang radio) inilah yang menjadikan telepon seluler menjadi alat penyalur informasi tanpa menggunakan kabel. Wireless adalah teknologi yang tidak lagi menggunakan kabel.
Telepon genggam juga tidak luput
dari perkembangan, dimulai dari Advanced Mobile Phone Services (AMPS)
menjadi generasi pertama (1G) yang diciptakan dan diujicobakan di awal tahun
1980an. AMPS merupakan teknologi yang ditujukan untuk layanan telepon selular
karena menggunakan energi yang lebih sedikit, akses lebih cepat, dan
menggunakan kembali frekuensi pada bandwidth yang sesuai.
Selanjutnya berkembang frequency
division multiple access (FDMA) yang menggunakan teknologi akses ganda
(multiple acsess technologies) dimana membagi spektrum gelombang
sehingga masing-masing pengguna diberikan frekuensi tertentu. FDMA memang
fungsional dalam teknologi telepon seluler tapi dianggap tidak efisien dalam
menggunakan spektrum karena satu pengguna memakan satu slot frekuensi
selama melakukan panggilan. Selanjutnya FDMA lebih digunakan dalam
gelombang mikro dan transmisi satelit saja dan digantikan oleh teknologi TDMA (Time
Division Multiple Access) yang dapat menggunakan frekuensi yang lebih
besar.
EDGE (Enhanced Data rates for GSM
Environment) , adalah teknologi pengembangan dari teknologi GSM dan GPRS. Dari
beberapa jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan peralatan dan protokol
yang sama namun, hanya berbeda dari segi radio aksesnya saja. Teknologi ini
menyampaikan data dengan cepat, berkisar sampai 384 kbps dan menawarkan bandwidth
yang berbeda sesuai dengan permintaan yang di ingin kan pengguna.
Saat ini sedang dikenal istilah 4G yang
akan menggantikan posisi 3G dan 3,5G karena dianggap lebih efisien dan lebih
canggih. Kelebihannya dari 4G terdapat pada tingkat transmisi yang lebih cepat
dan protokol datanya yang lebih banyak bahkan bisa mengangkut data
sepuluh sampai 50 kali lebih banyak dari 3G.
Antena merupakan elemen
yang pada saat transmisi dapat merubah sinyal menjadi gelombang radio,
untuk mengumpulkan energi elektromagnetik sehingga dapat diterima menjadi
rangkaian kode tertentu.
Smart Antenna adalah kombinasi
beberapa elemen antena dengan kemampuan pengolahan sinyal yang dapat mencari
sendiri frekuensi yang diinginkan. Antenna gain diperbesar sehingga
frekuensi yang diserap dapat maksimal. Contohnya sistem radar untuk pelacakan
sasaran.
Sumber :
http://bayukusriyanto.wordpress.com/2010/10/01
sangat kurang memuaskan
BalasHapus