Buku Tamu


ShoutMix chat widget

Rabu, 15 Mei 2013

Mengenal ISO pada Kamera DSLR

ISO pada fotografi digital , bagi saya , lebih dipahami sebagai kemampuan teknologi sensor untuk menangkap cahaya . Semakin tinggi nilai ISO , semakin besar pula cahaya yang dapat ditangkap oleh sensor . Namun , kekurangannya adalah timbulnya noise seiring bertambahnya nilai ISO yang disetting . Noise ini tampak seperti bintik – bintik butiran kecil yang bersebaran pada foto . Jika foto di zoom hingga 100% akan terlihat jelas noisenya . Selain menimbulkan noise , penambahan nilai ISO juga dapat menyebabkan berkurangnya kualitas foto yg dihasilkan misal : warna jadi tidak muncul , detail jadi hilang dsb.
Nilai ISO pada kamera pada umumnya adalah 100,200,400,800,1600,3200 . Kamera DSLR profesional , NIKON D3 , bahkan mampu mencapai ISO hingga 6400,12800 dan 25600 dengan noise yang sangat rendah . Seiring perkembangan teknologi jangan heran kalau beberapa tahun kedepan sensor digital akan lebih baik , mampu mendukung ISO tinggi tapi dengan noise minimal.

Penggunaan ISO

Umumnya , settingan ISO yang dianjurkan adalah nilai ISO kecil. Noise yg dihasilkan lebih kecil sehingga hasil foto lebih baik apalagi jika berenacana untuk di-print pada ukuran besar. Juga cocok untuk pemotretan landscape / pemandangan dimana noise yg diinginkan seminimal mungkin. Repotnya kalau memotret landscape biasanya pada waktu-waktu dimana justru kurang cahaya : sunrise , sunset atau malam. Mau tidak mau, penggemar jenis foto tersebut harus sedia tripod atau sejenisnya agar bisa menggunakan shutter speed yang lama.
Nilai ISO besar biasanya digunakan untuk kondisi-kondisi kurang cahaya (malam hari atau indoor) dimana setting-an Aperture maupun Shutter Speed sudah mentog. Pada kondisi tersebut , Nilai ISO bisa di naikkan sampai kita memperoleh kecepatan shutter yg ideal. Kenapa tidak menggunakan tripod saja seperti memotret pemandangan ?? well , kalau misalnya obyek foto anda mau diam mematung selama bbrp sec sih bisa saja :) .. tapi anak saya ga bisa gitu euy :) . Foto dibawah adalah sample menggunakan ISO paling tinggi pada kamera Nikon D50 saya yaitu ISO 1600. Dapat anda lihat pada bagian bawah foto , dibagian aga gelap tampak butiran-butiran noisenya .  Tapi saya harus mengambil foto ini karena momennya bagus . Cahaya seadanya didapat dari cahaya matahari sore yang menerobos masuk. Untuk mendapatkan shutter speed yang cukup agar tidak blur/goyang , dengan DOF yang cukup lebar ( F5.0 ) , saya harus meningkatkan ISO sampai 1600 .
 

Auto ISO

Adalah sebuah fitur di kamera Nikon D50 yang saya sukai . Belum tahu apakah ada di merk kamera lain . Yang jelas fungsinya adalah automatisasi seleksi nilai ISO oleh kamera untuk mendapatkan shutter-speed minimum yang telah kita tentukan. Pada kamera saya , ada bbrp nilai minimum yang bisa dipilih yaitu 1, 1/15 , 1/30 , 1/60 dan 1/125sec. Misal kita pilih nilai 1/125 sec . Kamera akan meng-adjust nilai ISO semaksimal mungkin sehingga dengan pilihan nilai aperture yang ada kita bisa memperoleh nilai 1/125 sec. Pada lensa normal (mis : 50mm) 1/125 sec adalah nilai yang cukup tinggi utk mencegah kemungkinan terjadinya blur/goyang.  Nilai ISO-pun akan lebih spesifik , tidak terbatas pada nilai ISO yang saya sebutkan diatas tadi ( 200,400,800 dst ) . Bisa jadi misal kamera men-set nilai ISO ke 350 dsb dsb.


Sumber Referensi : http://tukangmoto.wordpress.com/2008/06/24/mengenal-iso/

0 komentar:

Posting Komentar